Akhirnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menuntaskan
evaluasi pelaksanaan ujian nasional (UN) 2013. Hasilnya banyak sekali
terobosan yang siap dijalankan pada UN periode 2014 nanti. Diantara yang
signifikan adalah, mengubah komposisi nilai ujian nasional (UN) murni
dan ujian akhir sekolah (UAS) sebagai acuan kelulusan peserta didik.
Mendikbud Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA menuturkan rencana
pengubahan ini masih belum final. "Tentu akan terus dimatangkan dan juga
akan menampung masukan-masukan dari masyarakat. Khususnya pemangku
urusan pendidikan," katanya.
Masukan dari masyarakat itu nantinya akan ditampung dalam forum
pertemuan akbar bertajuk konvensi pendidikan. Dalam acara ini dibahas
banyak hal soal pendidikan. Selain urusan unas, juga membahas tentang
biaya sekolah, kurikulum, dan sebagainya.
Dalam ketentuan unas yang berlaku saat ini adalah, nilai UN murni
memiliki bobot 60 persen. Sedangkan bobot sisanya sebanyak 40 persen
diambil dari UAS. Nuh menuturkan komposisi itu bukan nilai mati yang
tidak bisa diotak-atik.
"Bisa saja nanti diputuskan 50:50 (seimbang antara nilai unas murni dan
UAS, red). Atau bahkan nilai UAS lebih besar dibandingkan dengan nilai
unas murni," kata mantan rektor ITS Surabaya itu.
Menurut Nuh urusan komposisi nilai yang berujung pada keputusan siswa
lulus dan tidak lulus sudah tidak terlalu signifikan. Sebab dari tahun
ke tahun, jumlah siswa yang lulus unas hampir 100 persen.
Meskipun komposisi nilai unas murni dan UAS itu bisa diotak-atik, Nuh
mengatakan sifat kenasional unas tidak boleh dicabut. "Ujian yang
bersifat nasional itu mutlak, harus ada. Perkara komposisinya berapa
persen, itu bisa dihitung lagi," tandasnya.
Menurut mantan Menkominfo itu, sifat ujian nasional itu bisa menjamin
pelaksanaan unas bisa berfungsi sebagai pemetaan pendidikan. Dia
mengatakan jika ujian nasional itu dihapus lalu menggunakan ujian-ujian
per daerah, maka fungsi pemetaan kualitas pendidikan secara nasional
tidak bisa dijalankan. Dia tetap berpendapat bahwa untuk mengukur
kualitas pendidikan secara nasional, wajib menggunakan ujian yang
dilaksanakan secara nasional juga.
Nuh juga menuturkan bahwa Kemdikbud bakal memperbaiki pembukuan
rekapitulasi hasil nilai UN murni. Rekapitusi nilai unas murni itu akan
disusun sampai tingkat unit pendidikan terkecil, yakni sekolah. Dia
mengatakan mulai 2014 nanti akan diketahui kemampuan seluruh sekolah
terhadap kompetensi-kompetensi yang diujikan dalam unas.
"Jadi tidak hanya ketahuan sampai provinsi hingga kabupaten dan kota
saja. Tetapi bisa tahu sampai kecamatan dan sekolah ini lemah di
kompetensi apa atau bagus dikompetensi apa," papar dia.
Melalui "rapor" pemetaan tersebut, Nuh mengatakan pemerintah bisa
melakukan intervensi kepada sekolah secara tepat. Beliau menganalogikan
bahwa rapor tersebut sama dengan hasil check up medis.
Sumber: Jawa Pos
Saturday, January 4, 2014
Home »
» Kemdikbud Siap Ubah Komposisi Nilai Kelulusan UN
0 komentar:
Post a Comment