Karena
darah kita akan segera membeku jika terkena udara, maka dalam proses
itu nyamuk juga mengeluarkan air liur yang dapat mencegah darah yang
diisapnya membeku. Jika diilustrasikan, proses itu mirip dengan dokter
bedah yang mengoperasi tubuh kita dengan cepat dan akurat.
Proses
penggigitan itu akan dianggap selesai jika nyamuk telah merasa kenyang.
Ia akan mencabut “sedotannya”, dan terbang. Namun air liur yang tadi
dikeluarkannya tertinggal di kulit kita, dan hal itu kemudian merangsang
tubuh layaknya ada benda asing yang mengganggu. Maka terjadilah proses
alergi, yang wujudnya bisa berbentuk gatal-gatal atau bentol.
Gatal
atau bentol hanya masalah kecil jika dibanding kemungkinan lainnya.
Meski tujuan nyamuk mengisap darah kita hanya untuk keperluan
reproduksinya, namun ia juga membawa ratusan virus dan parasit dalam
tubuh dan moncongnya, yang akan masuk ke dalam tubuh kita sewaktu dia
mengisap darah. Karena itu, ada penyakit yang ditularkan dari nyamuk,
misalnya malaria dan demam berdarah.
Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh yang berfungsi untuk
mengeluarkan zat-zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Alat-alat
ekskresi pada manusia meliputi organ-organ atau bagian tubuh tertentu,
yaitu paru-paru, hati, ginjal dan kulit.
1. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru sebagai organ untuk bernapas mengeluarkan zat sisa pernapasan berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Zat-zat ini berasal dari jaringan tubuh yang dibawa oleh darah dan dikeluarkan oleh paru-paru.
Paru-paru sebagai organ untuk bernapas mengeluarkan zat sisa pernapasan berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Zat-zat ini berasal dari jaringan tubuh yang dibawa oleh darah dan dikeluarkan oleh paru-paru.
2. Hati (Hepar)
Hati merupakan organ tubuh yang berbentuk dua bongkahan berwarna merah, terletak di rongga perut sebelah kanan. Hati merombak protein dan zat sisa seperti ureum. Dalam hati terjadi perombakan sel darah merah (Eritrosit), zat besi (Fe), dan globin (Sejenis protein). Zat besi dan globin dipergunakan lagi dalam pembentukan sel darah merah baru, sedangkan hemin akan diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) dan kemudian dibuang bersama urin.
Hati merupakan organ tubuh yang berbentuk dua bongkahan berwarna merah, terletak di rongga perut sebelah kanan. Hati merombak protein dan zat sisa seperti ureum. Dalam hati terjadi perombakan sel darah merah (Eritrosit), zat besi (Fe), dan globin (Sejenis protein). Zat besi dan globin dipergunakan lagi dalam pembentukan sel darah merah baru, sedangkan hemin akan diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) dan kemudian dibuang bersama urin.
Empedu yang dihasilkan hati tersusun atas air, garam-garam mineral,
urea, bilirubin disalurkan ke dalam kantung empedu dan kemudian akan
masuk ke dalam usus halus. Cairan empedu yang dimanfaatkan di usus
adalah garam-garam empedu (berwana kuning kehijauan), akan dikeluarkan
bersama-sama feses dan urin.
3. Ginjal (Ren)
Ginjal jumlahnya sepasang, terletak di dalam rongga perut bagian belakang. Kedudukan ginjal sebelah kiri lebih tinggi sedikit daripada ginjal kanan. Dari ginjal keluar sepasang saluran yang disebut ureter. Ureter akan menuju ke kandung kemih. Dari kandung kemih, urin disalurkan keluar melalui saluran yang disebut uretra. Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah. Jika dibelah secara membujur, ginjal terdiri atas tiga lapisan, yakni korteks (kulit ginjal), medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal).
Ginjal jumlahnya sepasang, terletak di dalam rongga perut bagian belakang. Kedudukan ginjal sebelah kiri lebih tinggi sedikit daripada ginjal kanan. Dari ginjal keluar sepasang saluran yang disebut ureter. Ureter akan menuju ke kandung kemih. Dari kandung kemih, urin disalurkan keluar melalui saluran yang disebut uretra. Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah. Jika dibelah secara membujur, ginjal terdiri atas tiga lapisan, yakni korteks (kulit ginjal), medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal).
Ginjal terdiri atas ribuan saringan kecil yang disebut nefron. Suatu nefron terdiri atas kapsula Bowman, tubulus proksimal, tubulus distal, dan lengkung Henle. Di dalam kapsula Bowman terdapat glomerulus. Pembentukan urine atau air seni akan melewati bagian-bagian tersebut.
Pembentukan urine terjadi melalui tiga tahap, yakni filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (pembuangan). Setiap saat, ginjal senantiasa menyaring darah sehingga selalu terbentuk urine. Pada glomerulus, darah akan disaring dan dihasilkan air serta bahan terlarut lainnya (filtrasi). Hasil penyaringan tersebut dialirkan melalui tubulus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus distal. Pada tempat tersebut, terjadi penyerapan kembali bahan-bahan yang masih diperlukan tubuh (reabsorpsi). Selain itu, terjadi juga pembuangan bahan-bahan yang tidak diperlukan tubuh (augmentasi) sehingga terbentuklah urine. Selanjutnya, urine akan mengalir menuju pelvis, ureter, kandung kemih, uretra, dan dikeluarkan dari tubuh.
Urine dari rongga ginjal, menuju ke kandung kemih melalui ureter. Saat kandung kemih penuh maka dindingnya menjadi tegang. Hal ini akan merangsang kita untuk membuang urine. Saat dinding kandung kemih tegang, dinding saluran urin (uretra) berelaksasi. Pengeluaran urin sesuai kehendak kita, yaitu dengan memerintahkan otot spinkter di ujung uretra untuk berkontraksi atau berelaksasi. Bila diperintahkan untuk kontraksi maka urin akan tertahan. Sebaliknya, bila relaksasi urin akan dikeluarkan.
4. Kulit (Integumen)
Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh. Kulit mengeluarkan keringat yang mengandung unsur air dan garam mineral (NaCl). Kulit tersusun dari bagian-bagian sebagai berikut:
- Kulit Ari (epidermis)
- Lapisan tanduk, terdiri atas sel-sel mati yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf. Bagian ini sering terjadi pengelupasan.
- Lapisan malphigi, tersusun dari sel-sel yang hidup, mengandung pigmen kulit dan pro vitamin D.
- Kulit Jangat (dermis)
- Pembuluh kapiler, berfungsi memberi makan akar rambut sehingga sel kulit tetap hidup.
- Kelenjar keringat (Glandula sudorifera), berfungsi menghasilkan keringat yang bermuara pada pori-pori.
- Kelenjar minyak (Glandula subaceae), berfungsi menghasilkan minyak agar kulit tidak kering dan mengerut.
- Kantong rambut, berfungsi menegakkan akar rambut waktu dingin dan waktu takut.
- Kumpulan saraf, meliputi saraf peraba ( hasar dan halus), saraf perasa (panas, dingin, nyeri).
- Sebagai pelindung dari benturan, zat kimia, bakteri, dan sinar matahari.
- Sebagai indra peraba dan perasa.
- Penyimpan kelebihan lemak.
- Tempat mengubah pro vitamin D menjadi vitamin D.
- Pengatur suhu tubuh.
- Sebagai alat ekskresi dan sekresi.
Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh yang berfungsi untuk
mengeluarkan zat-zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Alat-alat
ekskresi pada manusia meliputi organ-organ atau bagian tubuh tertentu,
yaitu paru-paru, hati, ginjal dan kulit.
1. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru sebagai organ untuk bernapas mengeluarkan zat sisa pernapasan berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Zat-zat ini berasal dari jaringan tubuh yang dibawa oleh darah dan dikeluarkan oleh paru-paru.
Paru-paru sebagai organ untuk bernapas mengeluarkan zat sisa pernapasan berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Zat-zat ini berasal dari jaringan tubuh yang dibawa oleh darah dan dikeluarkan oleh paru-paru.
2. Hati (Hepar)
Hati merupakan organ tubuh yang berbentuk dua bongkahan berwarna merah, terletak di rongga perut sebelah kanan. Hati merombak protein dan zat sisa seperti ureum. Dalam hati terjadi perombakan sel darah merah (Eritrosit), zat besi (Fe), dan globin (Sejenis protein). Zat besi dan globin dipergunakan lagi dalam pembentukan sel darah merah baru, sedangkan hemin akan diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) dan kemudian dibuang bersama urin.
Hati merupakan organ tubuh yang berbentuk dua bongkahan berwarna merah, terletak di rongga perut sebelah kanan. Hati merombak protein dan zat sisa seperti ureum. Dalam hati terjadi perombakan sel darah merah (Eritrosit), zat besi (Fe), dan globin (Sejenis protein). Zat besi dan globin dipergunakan lagi dalam pembentukan sel darah merah baru, sedangkan hemin akan diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) dan kemudian dibuang bersama urin.
Empedu yang dihasilkan hati tersusun atas air, garam-garam mineral,
urea, bilirubin disalurkan ke dalam kantung empedu dan kemudian akan
masuk ke dalam usus halus. Cairan empedu yang dimanfaatkan di usus
adalah garam-garam empedu (berwana kuning kehijauan), akan dikeluarkan
bersama-sama feses dan urin.
3. Ginjal (Ren)
Ginjal jumlahnya sepasang, terletak di dalam rongga perut bagian belakang. Kedudukan ginjal sebelah kiri lebih tinggi sedikit daripada ginjal kanan. Dari ginjal keluar sepasang saluran yang disebut ureter. Ureter akan menuju ke kandung kemih. Dari kandung kemih, urin disalurkan keluar melalui saluran yang disebut uretra. Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah. Jika dibelah secara membujur, ginjal terdiri atas tiga lapisan, yakni korteks (kulit ginjal), medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal).
Ginjal jumlahnya sepasang, terletak di dalam rongga perut bagian belakang. Kedudukan ginjal sebelah kiri lebih tinggi sedikit daripada ginjal kanan. Dari ginjal keluar sepasang saluran yang disebut ureter. Ureter akan menuju ke kandung kemih. Dari kandung kemih, urin disalurkan keluar melalui saluran yang disebut uretra. Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah. Jika dibelah secara membujur, ginjal terdiri atas tiga lapisan, yakni korteks (kulit ginjal), medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal).
Ginjal terdiri atas ribuan saringan kecil yang disebut nefron. Suatu nefron terdiri atas kapsula Bowman, tubulus proksimal, tubulus distal, dan lengkung Henle. Di dalam kapsula Bowman terdapat glomerulus. Pembentukan urine atau air seni akan melewati bagian-bagian tersebut.
Pembentukan urine terjadi melalui tiga tahap, yakni filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (pembuangan). Setiap saat, ginjal senantiasa menyaring darah sehingga selalu terbentuk urine. Pada glomerulus, darah akan disaring dan dihasilkan air serta bahan terlarut lainnya (filtrasi). Hasil penyaringan tersebut dialirkan melalui tubulus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus distal. Pada tempat tersebut, terjadi penyerapan kembali bahan-bahan yang masih diperlukan tubuh (reabsorpsi). Selain itu, terjadi juga pembuangan bahan-bahan yang tidak diperlukan tubuh (augmentasi) sehingga terbentuklah urine. Selanjutnya, urine akan mengalir menuju pelvis, ureter, kandung kemih, uretra, dan dikeluarkan dari tubuh.
Urine dari rongga ginjal, menuju ke kandung kemih melalui ureter. Saat kandung kemih penuh maka dindingnya menjadi tegang. Hal ini akan merangsang kita untuk membuang urine. Saat dinding kandung kemih tegang, dinding saluran urin (uretra) berelaksasi. Pengeluaran urin sesuai kehendak kita, yaitu dengan memerintahkan otot spinkter di ujung uretra untuk berkontraksi atau berelaksasi. Bila diperintahkan untuk kontraksi maka urin akan tertahan. Sebaliknya, bila relaksasi urin akan dikeluarkan.
4. Kulit (Integumen)
Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh. Kulit mengeluarkan keringat yang mengandung unsur air dan garam mineral (NaCl). Kulit tersusun dari bagian-bagian sebagai berikut:
- Kulit Ari (epidermis)
- Lapisan tanduk, terdiri atas sel-sel mati yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf. Bagian ini sering terjadi pengelupasan.
- Lapisan malphigi, tersusun dari sel-sel yang hidup, mengandung pigmen kulit dan pro vitamin D.
- Kulit Jangat (dermis)
- Pembuluh kapiler, berfungsi memberi makan akar rambut sehingga sel kulit tetap hidup.
- Kelenjar keringat (Glandula sudorifera), berfungsi menghasilkan keringat yang bermuara pada pori-pori.
- Kelenjar minyak (Glandula subaceae), berfungsi menghasilkan minyak agar kulit tidak kering dan mengerut.
- Kantong rambut, berfungsi menegakkan akar rambut waktu dingin dan waktu takut.
- Kumpulan saraf, meliputi saraf peraba ( hasar dan halus), saraf perasa (panas, dingin, nyeri).
- Sebagai pelindung dari benturan, zat kimia, bakteri, dan sinar matahari.
- Sebagai indra peraba dan perasa.
- Penyimpan kelebihan lemak.
- Tempat mengubah pro vitamin D menjadi vitamin D.
- Pengatur suhu tubuh.
- Sebagai alat ekskresi dan sekresi.
Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh yang berfungsi untuk
mengeluarkan zat-zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Alat-alat
ekskresi pada manusia meliputi organ-organ atau bagian tubuh tertentu,
yaitu paru-paru, hati, ginjal dan kulit.
1. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru sebagai organ untuk bernapas mengeluarkan zat sisa pernapasan berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Zat-zat ini berasal dari jaringan tubuh yang dibawa oleh darah dan dikeluarkan oleh paru-paru.
Paru-paru sebagai organ untuk bernapas mengeluarkan zat sisa pernapasan berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Zat-zat ini berasal dari jaringan tubuh yang dibawa oleh darah dan dikeluarkan oleh paru-paru.
2. Hati (Hepar)
Hati merupakan organ tubuh yang berbentuk dua bongkahan berwarna merah, terletak di rongga perut sebelah kanan. Hati merombak protein dan zat sisa seperti ureum. Dalam hati terjadi perombakan sel darah merah (Eritrosit), zat besi (Fe), dan globin (Sejenis protein). Zat besi dan globin dipergunakan lagi dalam pembentukan sel darah merah baru, sedangkan hemin akan diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) dan kemudian dibuang bersama urin.
Hati merupakan organ tubuh yang berbentuk dua bongkahan berwarna merah, terletak di rongga perut sebelah kanan. Hati merombak protein dan zat sisa seperti ureum. Dalam hati terjadi perombakan sel darah merah (Eritrosit), zat besi (Fe), dan globin (Sejenis protein). Zat besi dan globin dipergunakan lagi dalam pembentukan sel darah merah baru, sedangkan hemin akan diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) dan kemudian dibuang bersama urin.
Empedu yang dihasilkan hati tersusun atas air, garam-garam mineral,
urea, bilirubin disalurkan ke dalam kantung empedu dan kemudian akan
masuk ke dalam usus halus. Cairan empedu yang dimanfaatkan di usus
adalah garam-garam empedu (berwana kuning kehijauan), akan dikeluarkan
bersama-sama feses dan urin.
3. Ginjal (Ren)
Ginjal jumlahnya sepasang, terletak di dalam rongga perut bagian belakang. Kedudukan ginjal sebelah kiri lebih tinggi sedikit daripada ginjal kanan. Dari ginjal keluar sepasang saluran yang disebut ureter. Ureter akan menuju ke kandung kemih. Dari kandung kemih, urin disalurkan keluar melalui saluran yang disebut uretra. Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah. Jika dibelah secara membujur, ginjal terdiri atas tiga lapisan, yakni korteks (kulit ginjal), medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal).
Ginjal jumlahnya sepasang, terletak di dalam rongga perut bagian belakang. Kedudukan ginjal sebelah kiri lebih tinggi sedikit daripada ginjal kanan. Dari ginjal keluar sepasang saluran yang disebut ureter. Ureter akan menuju ke kandung kemih. Dari kandung kemih, urin disalurkan keluar melalui saluran yang disebut uretra. Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah. Jika dibelah secara membujur, ginjal terdiri atas tiga lapisan, yakni korteks (kulit ginjal), medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal).
Ginjal terdiri atas ribuan saringan kecil yang disebut nefron. Suatu nefron terdiri atas kapsula Bowman, tubulus proksimal, tubulus distal, dan lengkung Henle. Di dalam kapsula Bowman terdapat glomerulus. Pembentukan urine atau air seni akan melewati bagian-bagian tersebut.
Pembentukan urine terjadi melalui tiga tahap, yakni filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (pembuangan). Setiap saat, ginjal senantiasa menyaring darah sehingga selalu terbentuk urine. Pada glomerulus, darah akan disaring dan dihasilkan air serta bahan terlarut lainnya (filtrasi). Hasil penyaringan tersebut dialirkan melalui tubulus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus distal. Pada tempat tersebut, terjadi penyerapan kembali bahan-bahan yang masih diperlukan tubuh (reabsorpsi). Selain itu, terjadi juga pembuangan bahan-bahan yang tidak diperlukan tubuh (augmentasi) sehingga terbentuklah urine. Selanjutnya, urine akan mengalir menuju pelvis, ureter, kandung kemih, uretra, dan dikeluarkan dari tubuh.
Urine dari rongga ginjal, menuju ke kandung kemih melalui ureter. Saat kandung kemih penuh maka dindingnya menjadi tegang. Hal ini akan merangsang kita untuk membuang urine. Saat dinding kandung kemih tegang, dinding saluran urin (uretra) berelaksasi. Pengeluaran urin sesuai kehendak kita, yaitu dengan memerintahkan otot spinkter di ujung uretra untuk berkontraksi atau berelaksasi. Bila diperintahkan untuk kontraksi maka urin akan tertahan. Sebaliknya, bila relaksasi urin akan dikeluarkan.
4. Kulit (Integumen)
Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh. Kulit mengeluarkan keringat yang mengandung unsur air dan garam mineral (NaCl). Kulit tersusun dari bagian-bagian sebagai berikut:
- Kulit Ari (epidermis)
- Lapisan tanduk, terdiri atas sel-sel mati yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf. Bagian ini sering terjadi pengelupasan.
- Lapisan malphigi, tersusun dari sel-sel yang hidup, mengandung pigmen kulit dan pro vitamin D.
- Kulit Jangat (dermis)
- Pembuluh kapiler, berfungsi memberi makan akar rambut sehingga sel kulit tetap hidup.
- Kelenjar keringat (Glandula sudorifera), berfungsi menghasilkan keringat yang bermuara pada pori-pori.
- Kelenjar minyak (Glandula subaceae), berfungsi menghasilkan minyak agar kulit tidak kering dan mengerut.
- Kantong rambut, berfungsi menegakkan akar rambut waktu dingin dan waktu takut.
- Kumpulan saraf, meliputi saraf peraba ( hasar dan halus), saraf perasa (panas, dingin, nyeri).
- Sebagai pelindung dari benturan, zat kimia, bakteri, dan sinar matahari.
- Sebagai indra peraba dan perasa.
- Penyimpan kelebihan lemak.
- Tempat mengubah pro vitamin D menjadi vitamin D.
- Pengatur suhu tubuh.
- Sebagai alat ekskresi dan sekresi.
0 komentar:
Post a Comment