Jika anda memasukkan termometer raksa
ke dalam sebuah wadah yang berisi campuran air dingin dan es, anda akan
mengamati setelah bergerak ke bawah, permukaan raksa diam atau tidak
bergerak lagi. Permukaan raksa berhenti bergerak setelah mencapai suhu
titik lebur air atau titik es atau titik beku air (0 oC).
Jika wadah terbuka maka kalor mengalir dari udara bersuhu lebih tinggi
menuju campuran es dan air yang bersuhu lebih rendah. Adanya tambahan
kalor dari udara menyebabkan es mencair. Selama es mencair, apakah suhu campuran es dan air berubah ? Selama es mencair, suhu campuran air dan es tidak berubah.Apabila
campuran es dan air dipanaskan menggunakan api atau pemanas listrik,
misalnya, maka semua es berubah menjadi air. Jika terus dipanaskan maka
suhu air meningkat hingga mencapai 100 oC. Pada suhu 100 oC,
air mulai menguap. Apabila nyala api diperbesar atau air terus
dipanaskan, semakin cepat air berubah menjadi uap, sedangkan suhu air
tidak mengalami perubahan atau tetap 100 oC. Ini adalah suhu titik didih air, suhu tertinggi yang dapat dicapai air.
Grafik hubungan kalor dengan perubahan suhu dan perubahan wujud air.
AB = Tambahan kalor menaikkan suhu es sampai 0 oCBC = Tambahan kalor mencairkan es menjadi air
CD = Tambahan kalor menaikkan suhu air dari 0 oC sampai 100 oC
DE = Tambahan kalor menguapkan air
EF = Tambahan kalor menaikkan suhu uap
Grafik di atas menunjukkan proses
perubahan suhu dan perubahan wujud air selama air menyerap kalor (pada
tekanan udara 1 atmosfer). Jika air melepaskan kalor
maka proses yang terjadi adalah kebalikan dari proses di atas (tandah
panah di balik). Penambahan kalor dari B – C tidak menyebabkan perubahan
suhu air tetapi hanya meleburkan es menjadi air. Demikian juga
penambahan kalor dari D – E tidak menyebabkan perubahan suhu air tetapi
hanya mengubah air menjadi uap. Air hanya salah satu contoh saja. Pada
dasarnya semua benda akan mengalami proses perubahan wujud dan perubuhan
suhu seperti yang dialami oleh air, jika benda tersebut menyerap kalor.
Perbedaannya terletak pada titik beku dan titik didih. Setiap benda
mempunyai titik beku dan titik didih yang berbeda. Jika benda melepaskan
kalor maka proses yang terjadi adalah kebalikan dari proses di atas.
Kalor lebur (LF)
Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diserap oleh 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari padat menjadi cair atau kalor yang dilepaskan 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi padat. Rumus untuk menentukan banyaknya kalor yang diserap (atau dilepaskan) untuk mengubah wujud benda dari padat menjadi cair (atau cair menjadi padat) :
Q = m LF
Keterangan : Q = kalor yang diserap atau dilepaskan, m = massa benda, LF = kalor lebur (F = Fusion).
Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diserap oleh 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari padat menjadi cair atau kalor yang dilepaskan 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi padat. Rumus untuk menentukan banyaknya kalor yang diserap (atau dilepaskan) untuk mengubah wujud benda dari padat menjadi cair (atau cair menjadi padat) :
Q = m LF
Keterangan : Q = kalor yang diserap atau dilepaskan, m = massa benda, LF = kalor lebur (F = Fusion).
Kalor uap (LV)
Kalor uap adalah banyaknya kalor yang diserap oleh 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi gas atau kalor yang dilepaskan 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari gas menjadi cair. Rumus untuk menentukan banyaknya kalor yang diserap (atau dilepaskan) untuk mengubah wujud benda dari cair menjadi gas (atau gas menjadi cair) :
Q = m LV
Keterangan : Q = kalor yang diserap atau dilepaskan, m = massa benda, LV = kalor uap (V = Vaporization)
Kalor lebur dan kalor uap disebut sebagai kalor laten.
Kalor uap adalah banyaknya kalor yang diserap oleh 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi gas atau kalor yang dilepaskan 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari gas menjadi cair. Rumus untuk menentukan banyaknya kalor yang diserap (atau dilepaskan) untuk mengubah wujud benda dari cair menjadi gas (atau gas menjadi cair) :
Q = m LV
Keterangan : Q = kalor yang diserap atau dilepaskan, m = massa benda, LV = kalor uap (V = Vaporization)
Kalor lebur dan kalor uap disebut sebagai kalor laten.
Setiap benda mempunyai titik lebur dan titik didih yang berbeda-beda. Kalor lebur dan kalor uap setiap benda juga berbeda-beda.
Referensi(Ukuran kertas : F4, Jumlah halaman : 15)
Materi Pembelajaran :
- Pengertian suhu
- Kesetimbangan termal
- Hukum ke-0 termodinamika
- Termometer dan skala suhu
- Kalibrasi termometer
- Pemuaian zat
- Anomali air
- Kalor
- Kalor jenis dan kapasitas kalor
- Kalor laten
- Perubahan wujud benda
0 komentar:
Post a Comment