Jika anda amati kabel listrik secara
saksama, tampak kabel listrik melengkung ke bawah karena kendur. Mengapa
kabel listrik sengaja dikendurkan, mengapa tidak ditegangkan saja ?
Kebanyakan atap rumah di Flores dan Lembata, Nusa Tenggara Timur,
terbuat dari seng (Zn). Pada siang hari atau pada malam hari, atap rumah
yang terbuat dari seng menimbulkan bunyi. Mengapa seng berbunyi ? Jika
anda tinggal di pulau Jawa, mungkin anda pernah mengamati rel kereta
api. Pada sambungan rel terdapat celah. Apa fungsi celah pada sambungan
rel ? Masih banyak hal yang dapat anda pikirkan dan pertanyakan
berkaitan dengan pokok bahasan pemuaian.
Pemuaian panjang
Kebanyakan benda padat mengalami pemuaian panjang
ketika suhunya berubah. Yang dimaksudkan dengan pemuaian panjang adalah
panjang benda bertambah atau panjang benda berkurang. Biasanya panjang
benda bertambah ketika suhunya meningkat, sebaliknya panjang benda
berkurang ketika suhunya menurun. Anda mungkin mengira pemuaian panjang
hanya bisa terjadi pada benda-benda seperti kawat tipis.Misalnya tinjau
sebuah mobil yang sedang diparkir di pinggir jalan sehingga disinari
matahari. Ketika mobil kepanasan, lempeng besi bisa bertambah tebal atau
panjang sisinya bisa bertambah. Atap rumah yang terbuat dari seng juga
bisa mengalami pemuaian panjang. Dalam hal ini, ketika seng kepanasan,
tepi seng bertambah lebar dan seng juga bisa bertambah tebal. Hal yang
sama juga terjadi pada rel kereta api dan besi atau baja pada jembatan.
Kebanyakan benda padat memuai atau
menyusut ketika suhu benda tersebut berubah, karenanya kita perlu
mengetahui bagaimana pengaruh perubahan suhu terhadap pemuaian benda
padat. Hal ini sangat membantu kita ketika merancang suatu peralatan,
bangunan, kendaraan dll. Contohnya celah pada rel kereta api. Rel kereta
api terbuat dari baja. Para insinyur sudah memperhitungkan lebar celah
antara setiap rel. Pada siang hari yang panas, rel akan memuai sejauh
beberapa centimeter. Ketika dilewati oleh kereta api, suhu rel juga
meningkat sehingga rel memuai sepanjang berapa centimeter. Pada malam
hari yang dingin, rel menyusut sejauh berapa centimeter. Berdasarkan
hasil analisis, para insinyur memperkirakan berapa jarak antara celah
rel, agar ketika suhu rel meningkat, rel tidak saling bersentuhan dan
menjadi bengkok.
Untuk
membantu kita menurunkan rumus yang menyatakan hubungan antara
perubahan suhu dengan besarnya pemuaian panjang, tinjau sebuah benda
padat yang mengalami pemuaian, seperti gambar di samping. Keterangan : To = suhu awal, T = suhu akhir, Lo = panjang mula-mula, L = panjang setelah memuai, delta L = perubahan panjang, delta T = perubahan suhu.
Pada saat suhu benda = To (benda masih dingin), panjang benda = Lo.
Pada saat suhu benda = T (suhu benda meningkat), panjang benda = L.
Berdasarkan hasil pengamatan dan percobaan, perubahan panjang benda
sebanding dengan perubahan suhu. Jika suhu meningkat, panjang benda
bertambah. Sebaliknya ketika suhu menurun, panjang benda berkurang.
Perubahan panjang benda juga sebanding dengan panjang benda mula-mula (Lo).
Jika besar perubahan suhu sama, benda yang panjangnya 10 meter,
misalnya, akan bertambah panjang 2x lipat dibandingkan dengan benda yang
panjangnya hanya 5 meter. Jadi semakin panjang benda, semakin besar
pemuaian benda tersebut.
Perubahan panjang benda (delta L) sebanding dengan perubahan suhu (delta T) :Perubahan panjang benda (delta L) sebanding dengan panjang benda mula-mula (Lo) :
Perubahan panjang setiap benda berbeda-beda. Walaupun besar perubahan suhu
sama, pemuaian yang dialami besi tidak sama dengan kaca. Demikian juga
dengan benda yang lain. Jadi pemuaian panjang bergantung pada koefisien
muai panjang setiap benda. Koefisien muai panjang untuk setiap benda
diperoleh melalui percobaan. Semakin besar koefisien muai panjang,
semakin besar pertambahan panjang. Semakin kecil koefisien muai panjang,
semakin kecil pertambahan panjang. Bisa dikatakan bahwa perubahan
panjang benda sebanding dengan koefisien muai panjang.
Ketiga perbandingan di atas dinyatakan dalam sebuah persamaan :
Panjang
total sebuah benda setelah mengalami pemuaian atau penyusutan, dapat
diperoleh dengan menjumlahkan panjang benda mula-mula (Lo) dan perubahan panjang benda (delta L).
Apabila perubahan suhu (T-To) bernilai negatif, maka perubahan panjang (L-Lo) juga bernilai negatif. Dalam hal ini panjang benda berkurang. Sebaliknya jika perubahan suhu (T-To) bernilai positif, maka perubahan panjang (L-Lo) juga bernilai positif. Dalam hal ini benda bertambah panjang.
Berikut ini nilai koefisien muai panjang benda padat, pada suhu 20 oC.
Bentuk zat cair dan zat gas berubah-ubah sehingga kedua jenis zat ini
tidak dapat mengalami pemuaian panjang. Koefisien muai panjang benda
padat bergantung juga pada suhu. Pada suhu yang berbeda, koefisien muai
panjang benda padat juga berbeda-beda. Jika perbedaan suhu tidak terlalu
besar maka perbedaan koefisien muai panjang juga tidak terlalu besar,
karenanya dapat diabaikan.
Pemuaian panjang dialami hanya oleh
benda padat, pemuaian volume dialami oleh semua benda, baik padat, cair
maupun gas. Persamaan pemuaian volume mirip dengan persamaan pemuaian
panjang.
Persamaan
pemuaian volume di atas hanya berlaku ketika perubahan volume benda
(baik padat, cair maupun gas) lebih kecil daripada volume benda
mula-mula. Apabila perubahan volume suatu benda lebih besar dari volume
benda mula-mula maka persamaan pemuaian volume tidak memberikan hasil
yang tepat. Biasanya perubahan volume yang dialami oleh benda padat
tidak terlalu besar. Sebaliknya nilai koefisien volume zat cair dan zat
gas cukup besar. Koefisien volume untuk zat gas juga mudah berubah jika
suhu berubah. Karenanya rumus di atas digunakan hanya untuk pemuaian
benda padat. Rumus menentukan perubahan volume gas akan dipelajari pada
pokok bahasan teori kinetik gas di kelas XI.
Referensi(Ukuran kertas : F4, Jumlah halaman : 7)
Materi pembelajaran :
- Perpindahan kalor secara konduksi
- Perpindahan kalor secara konveksi
- Perpindahan kalor secara radiasi
Materi Pembelajaran :
1. Pengertian sistem dan lingkungan
2. Asas Black
3. Contoh soal asas Black
(Ukuran kertas : F4, Jumlah halaman : 15)
Materi Pembelajaran :
- Pengertian suhu
- Kesetimbangan termal
- Hukum ke-0 termodinamika
- Termometer dan skala suhu
- Kalibrasi termometer
- Pemuaian zat
- Anomali air
- Kalor
- Kalor jenis dan kapasitas kalor
- Kalor laten
- Perubahan wujud benda
0 komentar:
Post a Comment