Dalam sosial media seperti
facebook, twitter, atau sejenisnya kita dapat dengan bebas berbagi foto
video, rayuan gombal, kata - kata mutiara bijak bahkan sampai ke kontent
- kontent dewasa semisal gambar porno, cerita sex terbaru, video mesum
dll. Walaupun aktifitas tersebut melanggar UU Pornografi, namun
aktifitas tersebut masih tetap mewabah. Kegiatan berkirim kontent dewasa
dan biasanya terjadi antar posel tersebut disebut juga sexting atau Sex
dan Chatting.
Fenomena sexting yang kian
meluas terutama dikalangan remaja adalah akibat dari kemajuan teknologi
yang tidak terkendali dan lepas kontrol. Kemajuan dibidang gadget,
merupakan andil yang sangat besar menjamurnya aktifitas sexting.
Dulu file seperti foto, video,
musik , kita tidak dapat menyimpannya dalam sebuah gadget genggam.Kita
dapat berinteraksi dengan file - file tersebut ( video/ mp3 : red )
hanya bisa menggunakan sebuah player yang terhubung dengan televisi.
Sementara untuk file foto, kita hanya bisa melihatnya setelah direposisi
di jasa cetak foto semisal Fuji Film. Pada masa - mas itu berbagi file
sangat jarang kita lakukan.
Berbeda dengan sekarang ini,
yang kebanyakan gadget genggamnya bisa menyimpan file - file seperti
diatas dan juga format file lain seperti *.doc, *.pdf, *.txt dll serta
ditunjang dengan segi koneksi yang mumpuni, tak heran sebuah gambar
porno bisa merebak luas dalam waktu hanya hitungan detik. Dari segi
privasipun juga bisa lebih diandalkan. Dengan video porno sebesar 15 MB,
kita dapat mengirim kepada teman dengan bantuan si gigi biru dalam
hitungan menit tanpa ada orang lain yang mengetahuinya. Sungguh -
sungguh sangat privasi bukan?
Akibat adanya sexting ini,
kalangan terhormat, selebritis bahkan pemimpin sekalipun bisa sangat
terpuruk pamornya. Selebritis papan atas Indonesia namanya jatuh gara -
gara skandal videonya tersebar luas jadi konsumsi publik. Contoh lain,
video skandal dewan, foto bugil artis xxx dan masih banyak lagi
aktifitas sexting yang berujung jatuhnya nama baik si pelakunya.
Jangan sekali - kali melakukan
sexting, karena bahayanya sangat besar. Setelah foto anda terkirim, kamu
akan kehilangan kendali atas gambar tersebut, dan tidak mungkin untuk
menariknya kembali. Penerima dapat meneruskan gambar itu, menyalinnya,
mempostingnya secara online, atau membaginya dengan siapa pun. Selain
kerugian emosional yang dapat ditimbulkan karena gambar seksi kamu
dibagi ke seluruh sekolah atau komunitas, reputasimu juga bisa rusak.
Ingat, begitu foto tersebar, tidak mungkin menariknya kembali.
Akhir kata, kemajuan teknologi
bisa berdampak 2 sisi yaitu sisi negatif dan sisi positif. Jadi apapun
alasannya, jangan pernah melakukan sexting. Budayakan berinternet sehat
dimana saja dan kapan saja, agar hal - hal yang tidak kita inginkan,
tidak terjadi dengan kita. Wassalam
0 komentar:
Post a Comment