Waktu dapat pengumuman lulus SMA, apa
yang anda lakukan? Jingkrak-jingkrak kegirangan? Koprol sambil teriak
“Wow!” ? Atau justru anda terduduk diam dalam kelas dan termenung
sementara teman-teman lain begitu gegap gempitanya merayakan kelulusan?
Apapun yang anda lakukan ketika
mengekspresikan sebuah berita gembira bernama kelulusan, itu adalah area
pribadi anda yang sah untuk diungkap atau disimpan. Nah, sesudah
hingar-bingar selebrasi kelulusan itu selesai, para lulusan SMU, SMK dan
sederajat pasti akan dihadapkan pada tantangan hidup berikutnya; apakah
ia akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau
memilih langsung bekerja? Buat yang lulusan SMK mungkin akan lebih mudah
kalau memilih langsung bekerja, karena selain bekal ijazah, mereka
punya kemampuan spesifik yang memang sudah terasah sejak pertama masuk
ke Sekolah Menengah Kejuruan. Sementara yang sekolah di SMU yang tidak
dibekali kemampuan dan keterampilan khusus, tentu pilihannya mau tidak
mau harus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, apakah
itu hanya setaraf kursus dengan kelulusan Diploma, atau ke tingkat yang
lebih tinggi yaitu Strata 1 atau S1.
Jurusan Kuliah
Mari kita kesampingkan yang SMK, karena
secara kasat mata mereka sudah punya kualifikasi tersendiri untuk
bekerja, kecuali jika mereka masih ingin melanjutkan ke perguruan tinggi
seperti rekan-rekan SMU mereka. Nah, pada saat mengambil formulir
pendaftaran untuk masuk ke perguruan tinggi swasta, atau mengikuti
seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang sekarang punya singkatan
SNMPTN, tentunya para lulusan SMU dan sederajat ini harus mulai berpikir
jurusan apa yang akan diambil pada saat kuliah nanti. Lulusan SMK
relatif tidak punya masalah dengan pilihan, karena mereka tinggal
mengasah kemampuan mereka ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Tapi bagi
lulusan SMU, memilih jurusan untuk kuliah sama sulitnya dengan proses
belajar pada saat kuliah itu sendiri. Karena pada saat sudah memilih dan
ternyata salah jurusan atau tidak cocok dengan minatnya, maka kerugian
paling utama adalah soal waktu, karena sudah terbuang percuma hanya
untuk belajar sesuatu yang tidak sesuai minat dan kemampuan.
Sebetulnya apa sih jurusan kuliah itu?
Jurusan kuliah adalah satu bidang studi
yang sangat spesifik dan mengupas lebih dalam tentang suatu bidang,
sehingga ketika lulus diharapkan mahasiswa bisa menerapkannya dengan
lebih baik di masyarakat. Sebetulnya kondisi ini hampir tidak ada
bedanya dengan memilih jurusan IPA, IPS, atau Bahasa ketika siswa SMU
akan memasuki penjurusan di kelas 2. Bedanya adalah, di perkuliahan
semua jurusan itu akan lebih dikerucutkan, sehingga akan lebih spesifik
dan fokus untuk dipelajari, dengan berbagai aspek yang lebih dalam
penggaliannya. Misalnya ketika seorang siswa SMU memilih jurusan IPA,
maka ketika kuliah dia harus lebih spesifik memilih jurusan yang lebih
sesuai dengan minat dan kemampuannya di bidang IPA, seperti Teknik
Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kima, dan masih banyak lagi. Artinya,
meski dulunya lulusan IPA di SMU, para calon mahasiswa harus lebih
selektif lagi memasuki jurusan yang akan dituju, agar kemampuan dasar
yang sudah didapatnya ketika di bangku sekolah menengah akan bisa lebih
terasah lagi. Sebagai contoh, apabila ada seorang siswa jurusan IPA
sangat menyukai pelajaran Kimia, maka sebaiknya dia memilih jurusan
Teknik Kimia atau Teknik Industri yang sesuai dengan kesukaannya pada
pelajaran Kimia. Hal ini juga berlaku untuk jurusan-jurusan lain.
Masalahnya, bagaimana memilih jurusan yang tepat agar nantinya kita bisa memaksimalkan pengembangan diri kita?
Ada beberapa cara. Pertama, kenali dulu
kemampuan yang kita miliki. Kalau sejak SMU kita menyukai pelajaran
Ekonomi, lalu memilih jurusan IPS, maka akan sangat mustahil kalau siswa
tersebut tiba-tiba beralih memilih Teknik Elektro untuk jurusan
kuliahnya. Memang di Indonesia segala sesuatunya tidak ada yang
spesifik. Artinya lulusan Teknik Mesin pun bisa saja nantinya justru
jadi pegawai pemasaran perusahaan roti yang tidak ada hubungannya dengan
jurusan kuliahnya. Tapi tidak ada salahnya sejak awal kita memfokuskan
diri pada kemampuan kita, agar nantinya ilmu yang kita dapat lebih
maksimal untuk diterapkan ke masyarakat. Setelah mengenali kemampuan,
langkah selanjutnya adalah meyakinkan diri bahwa jurusan yang dipilih
sesuai dengan kemampuan, dan jurusan itu disenanginya. Berikutnya, baru
kita bisa mulai melangkah untuk memilih jurusan kuliah yang akan kita
masuki. Jangan sampai pertimbangan emosional seperti ikut-ikutan teman
atau bahkan pacar, mengacaukan pilihan anda. Jadi, pilihlah dengan bijak
jurusan anda, supaya ketika lulus nanti, anda akan menjadi lulusan
terbaik dan ilmu anda akan bermanfaat bagi masyarakat. Semoga berhasil.
Link gambar:
http://resiresdiani.blogspot.com/2012/10/galau-pilih-jurusan-kuliah.html
0 komentar:
Post a Comment